Jumat, 16 Desember 2011

Surat Untuk Mantan Kekasih (Aku Masih Ingat) Part 2

Aku masih ingat.
Pertama kita bertemu dalam perpustakaan. kau memamakai seragam pramuka dengan lengan panjang disertai rok panjang itu. Menggambarkan keluguan mu dengan sejuta makna.

Aku masih ingat.
ketika kita berebut sepotong koran. Dan akhirnya kau lempar koran itu ke aku dengan penuh kekesalan. Kekesalan sejuta makna yang mengambarkan ketegaranmu.

Aku masih ingat.
Pertama kau sms aku dengan bertanya lebih baik mana universitas ku atau unversitas itu dengan penuh keseriusan. Keseriusan yang menggambarkan tujuan untuk masadepanmu yang cerah.

Aku masih ingat.
Pertemuan kita untuk pertama kalinya sejak kita tak bertemu selama 2 tahun lamanya tak bertemu. Kau tetap seperti dulu. dengan tatapan terang penuh makna. Menggambarkan betapa kamu punya arah hidup yang pasti.

Aku masih ingat
Ketika aku mengucapkan kata bahwa aku "AKU SANGAT MENCINTAIMU" dan "MAUKAH KAU MENJADI KEKASIHKU" dalam keraguan dan dalam waktu lama aku menunggu jawabanmu. Mengambarkan bahwa kamu benar-benar menimbang seberapa baik kah dan seberapa pantaskah aku untuk dirimu? seberapa pantaskah aku untuk terus menemani dalam suka dan duka?

Aku masih ingat
Ketika kita pertama kali jalan saat menjadi kekasih. Dimana aku tak berani sedikit pun menyentuh tangan mu? Karena aku ingin menjaga kesucianmu. Menjagamu dengan cinta yang tulus, Bukan karena hanya hawa nafsu belaka yang mengasaiku. Karena ku ingin kau menjadi pendampingku kelak.

Aku masih ingat.
Ketika kita buka bersama untuk pertama kalinya. Kau rela menunggu ku dengan tidak makan terlebih dahulu. Menggambarkan betapa setianya dirimu menjaga perasaan cintamu itu. Kau memesan milkshake yang menggambarkan bahwa kau menyukai hal yang putih dan bersih. Menggambarkan betapa kau memiliki kepribadian yang indah.

Aku masih ingat.
Ketiak aku dan kamu putus untuk pertama kalinya, Betapa kacaunya diriku tanpamu saat itu. Hingga aku tak pantas mengeluarkan kata-kata kotor. Sesungguhnya aku ingin mengeluarkan kata-kata indah kepadamu. Tapi dengan kebesaran hati kau memaafkanku. Dan akhirnya kau kembali membawa cinta indah itu kembali ke hatiku

Aku masih ingat.
Untuk pertama kalinya ku gandeng tanganmu saat menyebrangi jalanan yang begitu ramai. Andai kau tahu itu tanda bahwa aku ingin selalu bersamamu dan ingin selalu menuntunmu di jalan yang lurus dan benar hingga kita selamat di tepian. Karena aku adalah Imam Bagimu.

Aku Masih ingat
Ketika untuk pertama kalinya kau bawa jaket kesayanganku. Lalu kau pakai terus jaket tersebut. Andai kau tahu. Bahwa sejauh apapun diriku, selama apapun aku tak bersamamu. Ingat lah bahwa aku lebih dekat dari jaket tersebut. Dan yang akan selalu mengahangatkanmu lebih dari jaket tersebut.

Aku pun masih ingat
Ketika kau ucapkan kata berpisah kepada ku di telefon itu. Betapa aku hancur saat itu. Tapi ku tahu ku harus bangkit. Karena ini jalan kita. Jalan yang telah berbeda. Jalan yang telah berpisah. Jalan yang menuntun kita untuk mengapai kepada kesuksesan masing-masing.

Aku masih ingat.
Untuk pertama bahkan untuk terakhir kalinya. Kau kecup tangan ku bagaikan seorang istri yang menghormati suaminya. Betapa kau menggambarkan kau adalah wanita yang patut untuk imam yang baik. Dan ku tahu bahwa aku bukan imam yang terbaik untukmu suatu saat nanti.

Dan kini.
Setelah kita berpisah. Aku akan belajar menjadi lebih baik, Dan akan belajar menjadi lelaki yang benar" baik untuk menjadi imam bagi istri dan anak-anakku kelak. Karena ku tahu ALLAH mendatangkan kau keduniaku adalah untuk mengajariku banyak hal yang harus aku pelajari nanti untuk membuatku menjadi seorang IMAM yang benar" baik. Tak kan pernah ada penyesalan bagiku untuk mengenalmu. Tak pernah ada kata benci dari lubuk hatiku untukmu.

Dan andai kau tahu.
Kulalukukan sikap ku itu sekarang bagimu adalah untuk membuatmu benci terhadapku. Karena "AKU TAK PERNAH PANTAS UNTUKMU"

#Untuk Mantan kekasih Triana Agustina
seorang wanita yang memiliki ketegaran hati yang melebihi ketegarab seorang laki-laki.
Bagiku kau tetap tak kan terganti. Aku hanya bisa mengungkapkan ini di blog ku. Karena ku tahu aku tak akan berani MENATAP WAJAHMU LAGI.

*untuk pembaca site ini. Mohon jangan copas surat ini. Karena ini hanya tertuju untuk dia seseorang. Hargai Karya orang. TOLONG!!!!!! Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar